PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI ERA NEW NORMAL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU

Abstract

Kebijakan new normal dengan penerapan protokol kesehatan tentunya membuat akses pelayanan publik terutama pelayanan kenaikan pangkat menjadi terbatas. Hal tersebut dapat dijadikan upaya bagi penyelenggara pelayanan publik untuk memaksimalkan pelayanan dengan beralih ke sistem online yang selama ini telah berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pelayanan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil di Era New Normal pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau dan untuk mengetahui kendala apa saja yang menjadi penghambat dalam pelayanan kenaikan pangkat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus sebagai strategi penelitian. Adapun informan penelitian sebanyak 15 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan kenaikan pangkat secara keseluruhan belum berjalan secara baik hal ini diketahui dari masih terbatasnya sarana dan prasarana kerja penunjang pelayanan. Kemampuan sumber daya aparatur yang terbatas terutama menjalankan aplikasi kenaikan pangkat berbasis website. Kendala dalam pelaksanaan pelayanan kenaikan pangkat diantaranya  yaitu Penyerahan berkas administrasi tidak lengkap, Ketersediaan sarana dan prasarana kerja dalam menunjang Pelayanan Kenaikan Pangkat,  Kualifikasi penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan analisa jabatannya, serta lemahnya kemampuan dalam mengoperasionalkan Aplikasi Kenaikan Pangkat Berbasis Website.

The new normal policy with the implementation of health protocols certainly makes access to public services, especially promotion services, limited. This can be used as an effort for public service providers to maximize services by switching to an online system that has been running so far. This study aims to analyze the implementation of promotion services for Civil Servants in the New Normal Era at the Regional Personnel Agency of Riau Province and to find out what obstacles are the obstacles in the promotion service. This study uses a qualitative method with a case study approach as a research strategy. The research informants were 15 people. The results of the study indicate that the implementation of promotion services as a whole has not gone well, this is known from the limited work facilities and infrastructure supporting services. The limited capacity of the apparatus' resources, especially in running a website-based promotion application. Obstacles in the implementation of promotion services include incomplete submission of administrative files, availability of work facilities and infrastructure to support promotion services, qualification of employee placement that is not in accordance with the analysis of their positions, and weak ability to operate Website-based Promotion Applications.